INTUITIF VS. PENUH PENGAMATAN

Yang menjadi perbandingan adalah energi dan hal itu mengkaitkan manusia yang intuitif dan yang penuh pengamatan. Pemisahan kedua hal ini merupakan yang terpenting - sementara empat perbandingan yang lain seperti menentukan bagaimana anda berinteraksi dengan lingkungan (Pikiran), membuat keputusan (Sifat), mengatur kegiatan anda (Taktik), atau bereaksi terhadap masukan dari luar (Identitas), jurang pemisah antara individu yang intuitif dan yang penuh pengamatan sangat jauh signifikan, karena sebenarnya hal tersebut menentukan bagaimana anda melihat dunia dan kepada jenis informasi apa anda sedang fokus. Ini mungkin tampak seperti keputusan anda adalah yang paling penting, tetapi sebuah keputusan hanya baik jika pemahaman yang melatarbelakangi keputusan itu juga baik.

Dengan pemikiran ini, semua jenis kepribadian dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok orang-orang yang memiliki gaya energi intuitif (visioner, lebih tertarik pada ide-ide, berfokus pada hal - hal baru) dan mereka yang memiliki gaya energi penuh pengamatan (lebih tertarik pada fakta dan hal-hal yang dapat diamati, berfokus pada sesuatu yang diuji dan dicoba).
  

INTUITIF
Individu dengan sifat intuitif lebih memilih untuk mengandalkan imajinasi, ide - ide, dan peluang mereka. Mereka bermimpi, berfantasi, dan mempertanyakan mengapa sesuatu terjadi dalam hidup mereka, selalu merasa sedikit terlepas dari yang sebenarnya, dunia nyata. Bahkan bisa dikatakan bahwa orang-orang ini tidak pernah benar-benar merasa seolah-olah mereka benar-benar bagian dunia ini. Mereka dapat mengamati orang lain dan kegiatan - kegiatan, tapi pikiran mereka tetap mengarah baik ke dalam dan di suatu tempat yang jauh - selalu mempertanyakan, membayangkan, dan membuat koneksi. Tipe intuitif percaya pada hal-hal baru, pada pikiran yang terbuka, dan pada peningkatan yang tidak pernah berhenti.

Salah satu contoh terbaik dari pemikiran ini adalah hasil dari sebuah studi dimana orang ditanya apakah mereka ingin terlahir di Era Penjelajahan. Dengan cepat menjadi jelas bahwa jenis intuitif akan jauh lebih bersedia mengorbankan kemudahan, kenyamanan, dan prediktabilitas zaman modern dengan imbalan atas kegembiraan yang dibawa oleh eksplorasi, peradaban yang jauh, dan misteri dunia baru yang belum ditemukan.

PENUH PENGAMATAN


Sebaliknya, individu dengan sifat penuh pengamatan peka pada dunia nyata dan hal-hal yang terjadi di sekitar mereka. Mereka menikmati melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami - dan meninggalkan teori dan kemungkinan untuk orang lain. Mereka ingin menjaga kaki mereka di tanah dan fokus pada masa sekarang, bukannya bertanya-tanya mengapa atau kapan sesuatu yang mungkin terjadi. Karena itu, orang-orang dengan sifat ini cenderung lebih baik berurusan dengan fakta-fakta, alat - alat, dan benda - benda konkrit sebagai lawan curah pendapat tentang kemungkinan atau kejadian masa depan, penanganan teori abstrak, atau menjelajahi skenario fantasi. Tipe penuh pengamatan juga secara signifikan lebih baik fokus hanya pada satu hal pada suatu waktu daripada meledak - ledak dengan energi dan berkutat dengan banyak kegiatan sekaligus.

Sifat - sifat ini juga menentukan jenis komunikasi - individu intuitif berbicara tentang ide - ide dan tidak mempunyai masalah dengan kiasan atau membaca yang tersirat, sedangkan tipe penuh pengamatan fokus pada kejelasan, fakta, dan hal - hal praktis. Ini sebabnya mengapa tipe intuitif cenderung merasa cukup tertantang untuk mengerti seseorang dengan sifat penuh pengamatan, dan sebaliknya. Intuitif mungkin akan berpikir bahwa sifat penuh pengamatan materialistik, tidak imajinatif, dan simplistik, dan tipe penuh pengamatan mungkin berpikir bahwa rekan intuitif mereka sebagai orang yang tidak praktis, naif, dan linglung. Kedua set asumsi ini bisa sangat merusak dan dibutuhkan orang dengan pikiran dewasa untuk menghindari asumsi tersebut - tapi pernyataan seperti ini cukup umum.

Akhirnya, penting untuk menunjukkan bahwa perbandingan ini tidak ada hubungannya dengan bagaimana kita menyerap informasi - tipe intuitif dan penuh pengamatan menggunakan lima indera mereka sama baiknya - sebetulnya, itu menunjukkan apakah kita lebih memilih untuk memfokusan sebagian besar energi kita pada mencari sesuatu yang baru, hubungan intuitif, atau pada mengamati dan memanfaatkan apa yang sudah kita lihat di sekitar kita. 


Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Satriya Umbu

Mahasiswa Geografi Lingkungan UGM 2016.

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar